- Polkam

Bertemu Presiden, PKB Sampaikan Masukan dan Rekomendasi

Up2date.id, JAKARTA- Menerima jajaran Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (31/10). Presiden Joko Widodo mndapat masukan dan sejumlah rekomendasi.

“Maksud audiensi ini melaporkan pertemuan seluruh kader utama PKB yang tiga hari di Jakarta kemarin, 5.000 kader utama yang merupakan pengurus dan anggota legislatif maupun eksekutif berkumpul di Jakarta dan menyampaikan beberapa hasil dari pertemuan itu. Salah satunya menyangkut rekomendasi-rekomendasi yang mohon dititipkan kepada presiden untuk dijadikan pertimbangan dan dilaksanakan,” ujar Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar dalam keterangannya kepada awak media selepas pertemuan.

Rekomendasi yang pertama, sambung Muhaimin, DPP PKB mengusulkan agar Presiden Jokowi mempertimbangkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk sepeda motor dan angkutan umum, diturunkan.

“Tapi tadi masih dihitung lagi karena ternyata pemilik sepeda motor itu jumlahnya 70 juta,” ungkapnya.

Kedua, lanjutXak Imin, DPP PKB menyuarakan kegelisahan terkait pasokan pupuk di daerah yang saat ini sulit dipenuhi. Produksi pupuk di seluruh dunia sendiri memang tengah menurun sebagai akibat perang Rusia-Ukraina dan krisis yang menyertainya. Untuk itu, PKB  mengusulkan agar subsidi pupuk diprioritaskan ke petani yang lahannya hanya setengah hektare.

“Subsidinya difokuskan kepada petani dengan pemilik tanah setengah hektare. Tapi tadi akan dikaji dan dilihat karena produksi global pupuk ini memang ada kendala perang, kendala krisis dan pasokan gas dari Rusia maupun Ukraina,” tutur Muhaimin.

Hal ketiga yang disampaikan, Menurut Cak Imin, yaitu terkait bonus demografi yang dimiliki Indonesia hingga tahun 2030. DPP PKB pun meminta presiden memperhatikan tiga hal agar bonus demografi bisa dimanfaatkan dengan baik dengan menggenjot kaum muda.

Adapun tiga hal tersebut. yaitu 1) agar pengusaha muda diberikan kemudahan akses kredit tanpa agunan dan tanpa bunga; 2) agar kaum muda diberikan akses teknologi; dan 3) agar kaum muda diberikan beasiswa sebanyak-banyaknya, baik ke luar negeri maupun ke lembaga-lembaga strategis.

“Berikutnya menyangkut listrik. Subsidi listrik diprioritaskan dan diarahkan kepada pengguna listrik miskin, yaitu 450 watt (VA), ini subsidi total semaksimal mungkin,” ucapnya.

Turut hadir mendampingi presiden dalam pertemuan tersebut, Menteri Sekretaris Negara Pratikno. (yob/foto: setpres)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *